TANGGAPAN LURAH DESA SRIGADING TERKAIT POLEMIK RITUAL BUDAYA MAHESA SURA

15 September 2019 05:19:32 WIB

"Tentang Keresahan rekan-rekan Penggiat Budaya di Desa Srigading,Sanden berkaitan adanya wacana dari segelintir orang untuk menghapus ritual budaya tahunan mahesa sura saya bisa mengerti dan memahami. Tetapi percayalah ada solusi yg lebih bijak juga cerdas untuk itu.

Dan Sebetulnya tanpa terasa itu sudah kita lakukan "MODIFIKASI BUDAYA" adalah langkah menyesuaikan satu tema budaya agar tidak bertabrakan dengan nilai agama sehingga kemudian kita merangkum ritual itu dalam bingkai atau tema : Upacara Langit Bumi Segara
Langit sebagai simbolisasi Yang Maha Kuasa telah menurunkan rahmat-Nya di bumi berwujud hasil pertanian yg kemudian itu kita syukuri dengan acara ritual tasyakuran pertanian dalam bentuk gelar budaya mahesa sura.

Karunia-Nya di laut berupa ikan kita syukuri dalam tasyakuran laut JALA MINA jadi secara prinsip itu adalah acara tasyakuran yg kita kemas dalam ritual budaya. Untuk itu bagi yang masih bersikeras hal tersebut mengandung kemusrikan dan menganggap harus di hapus saya berharap kita bisa berdiskusi baik -baik dan jangan melempar wacana yang justru menimbulkan keresahan.

Mari kita jadikan budaya sebagai salah satu pilar keagamaan Untuk terrwujudnya Desa Srigading Berkemajuan. "SALAM SEGARA MUKTI"
Lurah Desa Srigading Wahyu Widada,S.E.

Komentar atas TANGGAPAN LURAH DESA SRIGADING TERKAIT POLEMIK RITUAL BUDAYA MAHESA SURA

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

kalender


Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License