Kalurahan Srigading

Waktu menunjukkan pukul  07.00 WIB, warga Pedukuhan Ngunan-unan telah memasuki tempat upacara di lapangan bola voli halaman rumah milik Sunarto Wiyadi RT 023 Ngunan-unan, Srigading, Sanden.  Tanpa dikomando mereka menempatkan diri di tempat yang telah disediakan oleh panitia, berdasarkan urutan wilayah RTnya mulai RT 022, 023, 024 dan RT 025. Peserta upacara mulai dari anak-anak, remaja sampai kakek nenek  berbaris rapi siap mengikuti upacara peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 didampingi oleh ketua regu, sebagian  terdiri para Ketua RT.

Pakaian yang dikenakan peserta upacara pun beraneka ragam, ada yang mengenakan baju batik, pakaian adat Jawa, seragam sekolah, seragam pengajian, ustadz, dan warga RT 024 yang paling heboh,  dengan mengenakan caping mereka berdandan layaknya  petani yang akan bekerja di sawah dengan menggendong bekal makanan.

Upacara pun segera dimulai, petugas upacara yang terdiri dari gabungan pemuda pemudi Ngunan-unan dan Mahasiswa KKN UPN Veteran Yogyakarta serta para Ketua RT telah siap melaksanakan upacara. Bertindak sebagai Komandan Upacara Rizki Safrudin Ahmad dan  Pembina Upacara Dukuh Ngunan-unan, Endartono. Pengibaran Sang Saka Merah Putih, sebagai inti upacara berjalan dengan lancar, secara perlahan tapi pasti bendera naik sampai ke puncak tiang dengan iringan lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan secara serempak oleh paduan suara gabungan siswa siswi SD, SMP dan pemuda pemudi Ngunan-unan, serta diikuti oleh para peserta upacara. Syahdu dan khidmat.

Upacara bendera dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI, menurut Dukuh setempat, Endartono telah dilaksanakan dua kali ini. Kegiatan ini, menurut  Zafri Mei A.S. tahun depan tetap dilaksanakan dengan lebih baik, “Harus lebih strong,” katanya.  Sementara itu, dalam memaknai kemerdekaan Yesi Aprillia A. menjawab dengan  tegas, “Tetap diperjuangkan, meski telah merdeka, mengingat jasa-jasa pahlawan,  kita lanjutkan dengan hal-hal yang positif, membangun negara dengan semua potensi yang ada.”

Upacara bendera diakhiri dengan makan bubur yang telah dipersiapkan ibu-ibu semenjak dini hari, dengan gratis.  Seluruh peserta upacara menikmati hidangan sambil menanti kemeriahan lomba-lomba yang diadakan oleh Panitia.