Tradisi Ruwahan Wujud Penghormatan Leluhur dan Ajang Silaturahmi Antarwarga
Operator 14 Februari 2025 11:24:11 WIB
Srigading, 14 Februari 2024 – Ratusan warga Padukuhan Ngunan-unan dan Wuluhadeg berkumpul di pelataran makam Wuluhadeg-Ngunan-unan pada hari Jumat (14/02) pagi pukul 07.00 WIB hingga 08.30 WIB, untuk melaksanakan tradisi kenduri ruwahan. Acara ini dihadiri oleh para ahli waris leluhur yang dimakamkan di kompleks makam Wuluhadeg-Ngunan-unan, dengan tujuan mendoakan para leluhur, orang tua, dan kerabat yang telah meninggal dunia.
Kenduri ruwahan atau sering juga disebut nyadran merupakan tradisi tahunan yang dilaksanakan pada bulan Jawa Ruwah , sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi para leluhur yang diyakini sebagai cikal bakal terbentuknya Padukuhan Wuluhadeg dan Ngunan-unan. Leluhur yang dimaksud adalah Sukra Wilahada, Sukra Wilangun, dan Sukra Wiladeg, yang dianggap sebagai pendiri padukuhan.
Acara ini dipimpin oleh Rois Wuluhadeg, Suroto, yang membacakan doa-doa khusus untuk para arwah leluhur dan keselamatan dan ketenteraman warga serta keluarga yang masih hidup. Warga yang hadir turut serta dalam prosesi doa dengan khidmat, menandakan kuatnya ikatan spiritual dan budaya yang masih terjaga di masyarakat setempat.
Selain sebagai sarana mendoakan leluhur, kenduri ruwahan juga menjadi momen silaturahmi antarwarga. Acara ini diisi dengan berbagai kegiatan, seperti pembacaan tahlil, bertukar makanan antar para peserta kenduri. Ciri khas makanan yang di bawa oleh para warga adalah ketan – kolak dan kue apem, serta nasi beserta berbagai macam lauk-pauknya. Warga yang hadir terlihat antusias dan bersemangat dalam menjaga tradisi yang telah turun-temurun ini.
“Kenduri ruwahan ini adalah tradisi yang perlu dipertahankan sebagai wujud syukur dan penghormatan kita kepada para leluhur. Semoga dengan doa bersama ini, arwah mereka tenang dan kita semua diberi berkah,” ujar Endartono Dukuh Ngunan-unan dalam pengantar acara ini.
Tradisi kenduri ruwahan di Padukuhan Ngunan-unan dan Wuluhadeg ini menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai luhur dan kearifan lokal masih terus dilestarikan oleh masyarakat. Melalui kegiatan ini, generasi muda juga diajak untuk memahami dan menghargai warisan budaya yang telah diwariskan oleh para pendahulu. (H).
Komentar atas Tradisi Ruwahan Wujud Penghormatan Leluhur dan Ajang Silaturahmi Antarwarga
Formulir Penulisan Komentar
kalender
Musik
TAUTAN
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Jumlah Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- Semangat Warga Ngepet Sambut Tour of Kemala Yogyakarta 2025
- Koordinasi Jelang Tour of Kemala 2025 di Kalurahan Srigading
- Tradisi Ruwahan Wujud Penghormatan Leluhur dan Ajang Silaturahmi Antarwarga
- Perangkat Kalurahan Srigading Gotong Royong Sambut Tour of Kemala 2025
- Ratusan El Sapek Serbu Taman Srigading
- KUNJUNGAN TIM MEDSOS PENDOWOHARJO KE TAMAN SRIGADING
- Pelatihan Pembentukan Badan Usaha dari Pengabdian Dosen UNU Yogyakarta Di Padukuhan Malangan
Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License
