RESTORASI SOSIAL “GERBANG PRAJA” PEMANTIK CINTA AKSARA JAWA

21 Maret 2019 16:14:16 WIB

Dinas Sosial DIY, Rabu (20/03) menyelenggakan sarasehan bertajuk “Restorasi Sosial Gerbang Praja” bertempat di Balai Desa Srigading. “Gerbang Praja” sendiri merupakan singkatan dari Gerakan Bangga Penggunaan Aksara Jawa. Dengan mengambil sub tema "Nggugah Rasa Sithik Edhing Lumantar Aksara" sebuah upaya guna menggugah kesadaranan untuk mempertahankan, menggali, dan mengaktualisasikan serta menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya yang dalam hal ini aksara Jawa guna membentuk nilai dan tatanan hidup masyarakat.

Acara ini dihadiri hampir seratusan orang dari berbagai kalangan di wilayah Kecamatan Sanden, Forkompincam Kecamatan Sanden, Lurah Desa, Bhabinkamtibmas Desa se Kecamatan Sanden, PSM, Karang Taruna, Guru bidang Studi Bahasa Jawa SD dan SMP di wilayah Kecaari matan Sanden, serta berbagai tokoh masyarakat wilayah Kecamatan Sanden, hadir juga Drs. Untung Sukaryadi, M.M. Kepala Dinas Sosial DIY, Drs. Junaedi dari Dinas Sosial DIY, Imam Sujani Staf Ahli DPRD DIY, dan Nara sumber Prof. Manu Widya Saputra dari FIB UGM.

Lurah Desa Srigading, Wahyu Widada, S.E. mengawali kata sambutannya mengucapkan terima kasih bahwa Dinas Sosial DIY melaksanakan kegiatan ini di Desa Srigading. Program restorasi sosial Gerbang Praja menurut Lurah Desa Srigading sesuai dengan visi Desa Srigading, “Segoro Mukti”, dengan harapan dengan gerakan ini mampu mewujudkan generasi modern namun tetap njawani, tidak  meninggalkan kultur Jawanya.

Sementara itu,  Drs. Junaedi dari Seksi Kepahlawanan, Keperintisan, Kejuangan, Kesetiakawanan Sosial dan Restorasi Sosial, menyatakan bahwa sarasehan ini sebagai pemantik untuk menyadarkan masyarakat bahwa budaya yang adiluhung ini jangan sampai hilang. Oleh karena itu  perlu pelestariannya, perlu diuri-uri,  sehingga perlu dukungan semua lapisan masyarakat dari atas ke bawah agar Yogyakarta kelihatan istimewanya, seperti misalnya transliterasi nama-nama kantor ke dalam tulisan Jawa, hal senada juga diungkapkan oleh Imam Sujani, staf ahli DPRD DIY,  bahwa betapa  adiluhungnya huruf Jawa ini, sehingga perlu dukungan lintas sektoral.

Prof. Manu, sebagai nara sumber, menyatakan bahwa jati diri sangat penting, sehingga bangsa ini tidak dipermainkan oleh bangsa lain, dan jati diri kita; budaya Jawa,  khususnya aksara Jawa yang ternyata berisi unsur didaktik, pendidikan dan moralistik, tata perilaku manusia, akan hilang bila tidak dipelajari, sehingga akan sangat ironis bila nanti pemilik budaya ini akan belajar budayanya kepada orang asing, mengemis ke negara lain.

Mengakhiri kegiatan ini, Drs. Untung Sukaryadi, M.M, mengatakan bahwa dengan "sithik edhing” akan membawa masyarakat ke dalam tatanan yang harmonis dan program ini masih akan berlanjut dengan berbagai program, dengan tahapan-tahapan yang telah direncanakan dengan baik.

Komentar atas RESTORASI SOSIAL “GERBANG PRAJA” PEMANTIK CINTA AKSARA JAWA

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

kalender


Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License