UPACARA ADAT JUMEDHULING MAHESA SURA

12 September 2018 00:25:29 WIB

SrigadingNews. Gelar budaya Jawa Jumedhuling Mahesa Sura yang rutin dilakukan setahun sekali oleh masyarakat pesisir Pantai Selatan khususnya warga Pedukuhan Tegalrejo berlangsung dengan sukses. Acara ini dikemas oleh Pemerintah Desa Srigading dalam kesatuan rangkaian acara "Langit Bumi Segoro".

Disebut upacara Langit, Bumi dan Segoro, menurut Lurah Desa Srigading, Wahyu Widada, S.E., upacara itu mengandung makna rasa wujud syukur masyarakat Desa Srigading kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya, Langit merupakan manifestasi rahmat Tuhan yang diturunkan ke bumi, berupa kekayaan hasil bumi, dari bumi kemudian turun ke laut. Diwujudkan dalam Labuhan Jalamina.  “Melarung kepala kerbau bukan diartikan dengan yang lain, tetapi untuk santapan ikan di laut, dan ikan nantinya akan kembali menjadi rejeki nelayan,” tutur Lurah Desa Srigading dalam sambutan mengawali Upacara Adat Mahesa Sura, Senin (10/09) malam. Rangkaian acara ini juga bermakna menindaklanjuti deklarasi  Srigading  Sejahtera dan Samas Baru bersih dari Sampah, Prostitusi, Karaoke dan Miras. Lurah Desa berharap dengan kegiatan seperti ini Pantai Samas akan kembali jaya sejajar dengan destinasi wisata pantai lainnya.

Acara yang dipadati oleh ribuan penonton ini juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Kebudayaan DIY, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Forkompimcam Sanden dan jajaran Pamong Desa Srigading.

Dalam sambutannya Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Sunarto, S.H., MM, merasa gembira dan bangga atas penyelenggaraan upacara adat Jumedhuling Mahesa Sura ini. Bukti bahwa masyarakat Srigading masih melestarikan budaya adiluhung, harapannya ke depan lebih meriah dan didukung oleh semua lapisan masyarakat. Hal senada juga disampaikan oleh Edi Ismoyo, mewakili Kepala Dinas Kebudayaan DIY,  berharap pula  acara ini menjadi ikon Desa Srigading serta dapat meningkatkan ekonomi domestik.

Prosesi Upacara Jumedhuling Mahesa Sura dimulai dari rumah Dukuh Tegalrejo, arak-arakan uba rampe upacara yang dibawa Bregada Lombok Ijo berjalan menuju pusat acara di depan Rumah Limasan Desa, komplek terminal Pantai Samas.  Sesudah acara seremonial di komplek Limasan, pasukan yang membawa jodhang berisi hasil bumi dan gunungan menuju pesisir Pantai Samas, disitulah ritual adat Jumeduling Mahesa Sura dilaksanakan dengan menampilkan fragmen upacara adat yang berasal dari cerita rakyat setempat.

Komentar atas UPACARA ADAT JUMEDHULING MAHESA SURA

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

kalender


Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License