DESA SRIGADING SEBAGAI BERANDA DEPAN DIY MENYAMBUT ABAD SAMUDERA HINDIA

19 Juli 2018 08:45:12 WIB

Gubernur DIY Sri Sultan HB X telah menyampaikan baik di depan rapat paripurna dewan maupun melalui diberbagai media yang menyatakan visi misinya antara lain keinginannya menjadikan wilayah Selatan sebagai beranda depan Daerah Istimewa Yogyakarta atau yang disebut dengan abad Samudera Hindia.

Dengan telah dibangunnya jalur lintas Selatan serta bandara internasional di Kulonprogo diharapkan mampu membangkitkan aktivitas ekonomi wilayah Selatan.selain itu potensi ragam budaya serta potensi keindahan pantai Selatan Jawa akan menjadi dukungan kuat jika wilayah Selatan Yogyakarta akan diwujudkan sesuai visi misi Gubernur DIY 2017-2022.

Kabupaten Bantul, khususnya Desa Srigading, Kecamatan Sanden adalah salah satu wilayah strategis jika hal tersebut terwujud.mengingat letak wilayahnya yang berada di ujung Selatan Daerah Istimewa Yogyakarta yang dilalui oleh jalur jalan baru yaitu Jalur lintas Selatan.ini tentunya patut disyukuri seandainya nanti hal tersebut benar - benar bisa terealisasi.

Dengan terwujudnya wilayah Selatan menjadi beranda depan DIY tentunya akan membawa banyak peningkatan perubahan utamanya disektor ekonomi yang langsung dirasakan masyarakat wilayah Selatan.banyaknya aktifitas dijalur Selatan otomatis akan meningkatkan perputaran uang disegala bidang yang terlibat.

Namun seiring berkembangnya suatu wilayah juga bisa membawa dampak negatif bagi wilayah tersebut apabila dari awal tidak diantisipasi adanya dampak dari perkembangan itu.kerawanan sosial misalnya, bukan tidak mungkin kemajuan wilayah juga akan diikuti naiknya angka tindak kejahatan, selain itu jika masyarakat tidak siap dengan adanya berbagai macam peningkatan aktifitas maka hanya akan jadi penonton di  negerinya sendiri.(Bogerz)

Komentar atas DESA SRIGADING SEBAGAI BERANDA DEPAN DIY MENYAMBUT ABAD SAMUDERA HINDIA

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

kalender


Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License