Kalurahan Srigading

SrigadingNews. Setelah disiapkan dengan matang, distribusi rastra Desa Srigading  hari Sabtu (31/03) berjalan dengan lancar. Jadwal pengambilan rastra bagi warga masyarakat yang berhak tertulis jam 09.00 – 12.00 WIB, namun tidak sampai jam 12.00 WIB, beras kesejahteraan (rastra) sudah habis diambil para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) rastra.  Jadwal pengambilan  tidak lagi dibagi per kring, seperti direncanakan sebelumnya, semua KPM diundang pada hari dan jam yang sama.

Lancarnya pembagian beras seberat 10 kg per karung untuk masing-masing  KPM ini tidak lepas dari kerja keras para Dukuh wilayah Desa Srigading dan Kasi Pelayanan Desa Srigading. Bapak Ibu Dukuh dari 20 pedukuhan ini mempersiapkan area pengambilan rastra di aula Balai Desa Srigading, sehari sebelumnya, mereka juga  telah menyisihkan jatah rastra bagi KPM  warganya sesuai alokasi per pedukuhannya masing-masing, mereka juga menata meja  dan segala perlengkapannya. Demikian juga, undangan pengambilan beras rastra yang baru dicetak menjelang maghrib kemarin langsung disebarkan ke KPM warganya masing-masing. Pada kesesokan harinya para Dukuh juga telah hadir lebih awal guna mempersiapkan segala sesuatunya, terutama daftar penerimaan beras yang harus ditanda tangani para KPM, dengan sabarnya mereka melayani satu per satu, hingga selesai,  tak jarang mereka membantu mengangkat karung beras supaya KPM yang renta dan yang tak kuat mengangkat teringankan bebannya.

Akhirnya sejumlah 910 karung beras bagi KPM Desa Srigading telah terdistribusikan kepada 910 KPM rastra dengan lancar. Jumlah KPM itu telah direvisi dan divalidasi pada Musyawarah Desa (Musdes) Rastra  pada tanggal 27 Maret 2018 yang lalu, dari musdes itu para peserta musyawarah telah meneliti dan memvalidasi data tersebut. Sampai kesimpulan akhir musdes diketahui masih terdapat data 42 KPM dengan kategori ganda, meninggal dunia tanpa ahli waris dan telah mampu. Dari data sejumlah itu kemudian dicari penggantinya yang diambil dari data BDT (Basis Data Terpadu)  yang berisi data rumah tangga dan individu yang dapat digunakan sebagai basis penetapan sasaran kepesertaan program-program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan.