Kalurahan Srigading

SrigadingNews. “Mangga mangga,  mangga tindak mriki, sugeng lenggah sugeng amirsani, gejog lesung saking Candra Wirama, minangka sarana ngadani gelar budaya” . Ini merupakan penggalan lirik lagu yang terdapat pada kesenian gejog lesung yang masih sering dilantunkan oleh kelompok Candra Wirama. Seni Gejog lesung merupakan salah satu kesenian tradisional yang masih bertahan dengan baik di Desa Srigading. Salah satunya kelompok seni gejog lesung Candra Wirama di Dusun Ngunan-unan Desa Srigading yang sampai saat  ini masih aktif dalam berlatih, meskipun sempat terhenti beberapa saat di awal tahun.

Kesenian rakyat ini mengandalkan media lesung dan alu sebagai alat bunyinya, lesung biasanya terbuat dari kayu keras seperti kayu nangka, jati yang dibuat seperti miniatur perahu, dan alu merupakan alat pemukul yang berbentuk tongkat-tongkat pendek terbuat dari kayu keras, sehingga ketika alu dipukulkan ke media lesung akan menghasilkan dentakan dentakan bunyi yang bunyi itulah sebagai bentuk iringan musiknya.

Pada jaman dahulu lesung ini digunakan oleh kebanyakan masyarakat Desa untuk memisahkan padi dari tangkainya / kulitnya “Nutu”. Namun seiring perkembangan jaman lesung tidak lagi dijadikan sebagai alat  utama untuk  memisahkan padi akan tetapi lesung dijadikan sebagai alat bermain musik dan sebagai alat dekorasi yang memiliki nilai artistik  tinggi.

Pada hari Jumat (09/03) malam, sebagian masyarakat Dusun Ngunan-unan yang tergabung dalam Group Candra Wirama melakukan kegiatan atau latihan bersama. kelompok ini merupakan salah satu potensi seni yang sangat aktif dalam berkesenian. Menurut Dukuh  Ngunan unan Endartono “Saya sangat bangga di dusun kami masih terdapat kegiatan yang sangat menarik dan jarang wilayah-wilayah lain memilikinya, saya berusaha untuk mensuportnya” dikatakan pula  “bahwa pada tahun kemarin bisa membawa kelompok ini ke beberapa event dan kelompok ini masih terkendala pada alat alatnya yang masih hanya meminjam seperti lesung dan soundnya”  demikian paparnya.(Mr)