Kalurahan Srigading

SrigadingNews - “Ana kidung rumeksa ing wengi, teguh hayu luputa ing lara, luputa bilahi kabeh, Jim setan datan purun, paneluhan tan ana wani, miwah panggawe ala, gunane wong luput, geni atemahan tirta, maling adoh tan ana ngarah mring mami, guna duduk pan sirna”

 Itulah tembang Dandanggula yang dibawakan Ki Sudiyono di awal pementasan Kelompok Seni “Lampor” Desa Srigading dalam rangkaian acara Gelar Potensi Budaya DIY yang diikuti 12 desa se wilayah Bantul dan 2 kelurahan dari Kota Yogyakarta yang diselenggarakan di lapangan Paseban Bantul.  Sebuah tembang yang dipercaya dapat membetengi dan mengusir anasir jahat, kejahatan "Mahesa Sura" dan  bala "brekasakan" jin setan yang merusak wilayah Pantai Selatan.

Masih mengambil cerita rakyat wilayah Pantai Selatan tentang munculnya kerbau raksasa “Mahesa Sura” Desa Budaya Desa Srigading tampil di acara penutup Gelar Potensi Desa Budaya yang digelar hari Minggu (24/09/2017) selama 30 menit.  Pada pementasan kali ini, meskipun masih terinspirasi cerita rakyat tersebut, Ki Sudrasno pelatih sekaligus sutradara pementasan “Sirnaning Angkara” secara intens mengemas cerita rakyat itu menjadi tontonan yang sangat menarik. Pendeknya waktu tidak menghilangkan utuhnya ceritera yang dibuat runtut seperti layaknya cerita aslinya. Dibawakan oleh 58 orang penari dan wiyaga serta penabuh gejog lesung, mendapatkan pujian dari banyak penonton.