Kalurahan Srigading

  SrigadingNews. Rabu, (02/11). Pukul 08.00 WIB. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) saat ini sedang banyak melanda ternak di Indonesia, perlu di ketahui penyakit PMK disebabkan oleh infeksi dari virus yang dapat terjadi karena adanya kontaminasi virus pada petugas, kendaraan, pakan ternak dan produk ternak berupa susu, daging, jeroan, tulang, darah, semen, embrio dan feses dari hewan sakit. Gejala klinis yang umum ditimbulkan dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah demam, mengigil, menggosokka bibir, leleren mulut sering menendangkan kaki yang karena vesikula melepuh pada membrane mukosa hidung dan bukal serta antara kuku, erosi di lidah, kehilangan bobot badan dan pada kondisi yang parah dapat menyebabkan kematian. Tentunya bila hal ini terjadi dapat menyebabkan kerugian bagi peternak. 

  Di Pedukuhan Ngemplak merupakan Pedukuhan yang kebanyakan bermatapencaharian sebagai petani dan perternak, salah satu ternak yang di pelihara di Pedukuhan Ngemplak salah satunya Sapi. Di Pedukuhan Ngemplak sendiri baik kelompok perternakan dan milik pribadi terdapat total sapi 39 ekor. Di Pedukuhan Ngemplak sendiri tidak ada ternak yang terkena PMK hingga saat berita ini ditulis, namun untuk mencegah penularan penyakit PMK maka diharapkan para peternak membatasi akses keluar masuk kandang sapi, baik untuk pembeli susu maupun petugas Inseminasi Buatan (IB), para peternak memilih inseminator yang jaraknya terdekat dengan kandang sapi untuk melakukan IB. Selain itu dalam mencegah penularan PMK terdapat program pemerintah dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan yaitu vaksinasi PMK terhadap hewan ternak. 

  Program vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) diawali dengan meminta Izin kepada para warga yang memiliki ternak untuk mendapatkan persetujuan dan jumlah sapi yang akan di vaksin (PMK). Harapannya dengan kerjasama dengan Puskesmas Hewan ini terus berlanjut agar penyebaran PMK dapat di cegah. (I)